Aliran Empirisme Menurut John Locke
John Locke adalah filosof yang berasal dari Inggris.
Beliau dilahirkan di Wrington Somerst pada tanggal 29 Agustus 1632. Locke
belajar di Westminster School selama lima tahun yaitu pada tahun 1647-1652 Pada
tahun itu juga hingga tahun 1656 ia melanjutkan studinya di Christ Church,
Oxford untuk mempelajari agama dan mendapat gelar B.A. disana. Kemudian ia
melanjutkan studinya lagi untuk mendapatkan gelar M.A.
Karya-karya
John Locke, antara lain:
1.
A letter Concerning Toleration (Karangan-karangan tentang
toleransi) pada tahun 1689.
2.
An Essay Concerning Human Understanding ( Karangan tentang
pengertian manusiawi) pada tahun 1690.
3.
Two Treatises of Government (Dua karangan tentang
pemerintahan) pada tahun 1690.
Pengertian Empirisme
Kata empirisme berasal dari bahasa Yunani emperia yang
berarti pengalaman. Jadi empirisme merupakan sebuah paham yang menganggap bahwa
pengalaman adalah sumber pengetahuan. Empirisme juga berarti sebuah paham yang
menganggap bahwa pengalaman manusia didapat dari pengalaman-pengalaman yang
nyata dan faktual. Pengalaman yang nyata tersebut didapatkan dari tangkapan
pancaindra manusia. Sehingga pengetahuan yang didapat melalui pengalaman
merupakan sebuah kumpulan fakta-fakta.
Doktrin empirisme tersebut adalah lawan dari rasionalisme.
Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan tentang kebenaran yang sempurna tidak
diperoleh melalui akal, melainkan di peroleh atau bersumber dari panca indera
manusia, yaitu mata, lidah, telinga, kulit dan hidung. Dengan kata lain,
kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan pengalaman manusia.
Ajaran-ajaran pokok dari empirisme, yaitu:
1.
Pandangan bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi
yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.
2.
Pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan,
dan bukan akal atau rasio.
3.
Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data
inderawi.
4.
Semua pengetahuan turun secara langsung, atau di simpulkan
secara tidak langsung dari data inderawi (kecuali beberapa kebenaran definisional
logika dan matematika).
5.
Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan
tentang realitas tanpa acuan pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca
indera kita. Akal budi mendapat tugas untuk mengolah bahan bahan yang di
peroleh dari pengalaman.
6.
Empirisme sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa
pengalaman sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
Aliran Empirisme John Locke
Aliran Empirisme muncul sebagai reaksi terhadap aliran
rasionalisme. Bila rasionalisme mengatakan bahwa kebenaran adalah rasio, maka
menurut empiris, dasarnya ialah pengalaman manusia yang diperoleh melalui panca
indera.
John Locke, sebagai tokoh paling awal dalam urutan empirisme
Inggris, merupakan sosok yang paling konservatif Ia merasa menerima keraguan
sementara yang diajarkan oleh Descartes sehingga ia menolak anggapan Descartes
yang menyatakan keunggulan dari “yang dipahami” adalah “yang dirasa”. Ia hanya
menerima pemikiran matematis yang pasti dan penarikan dengan cara metode
induksi.
Secara menarik Locke membandingkan budi manusia pada saat
lahir dengan tabula rasa, yaitu sebuah papan kosong yang belum tertulis apapun,
yang artinya segala sesuatu yang ada dalam pikiran berasal dari pengalaman
inderawi, tidak dari akal budi. Otak itu seperti sehelai kertas yang masih
putih dan baru melalui pengelaman inderawi itu sehelai kertas itu diisi. Dengan
ini beliau tidak hanya mau menyingkirkan gagasan mengenai “ide bawaan”, tetapi
juga untuk mempersiapkan penjelasan bagaimana arti disusun oleh kerja keras
data sensoris (indrawi). Locke mengatakan bahwa tidak ada ide yang diturunkan,
sehingga dia menolak innate idea atau ide bawaan. Menurut Locke semua ide
diperoleh dari pengalaman, dan terdiri atas dua macam, yaitu:
1.
Ide ide Sensasi, yang diperoleh dari pancaindra seperti, melihat,
mendengar, dan lain-lain.
2.
Ide-ide Refleksi yang diperoleh dari berbagai kegiatan budi
seperti berpikir, percaya, dan sebagainya.
Jadi menurut Locke, apa yang kita ketahui adalah “ide”. Kebanyakan
orang mengatakan bahwa mereka sadar akan benda-benda. Tetapi menurut Locke
objek kesadaran adalah ide. Ide adalah “objek akal seawktu seseorang berpikir,
saya telah menggunakannya utnuk menyatakan apa saja yang dimaksud dengan
fantasnya, maksud species, atau apa saja yang digunakan budi untuk berpikir….”(Sterling
Lamperch 1928 dalam Hardono Hadi 1994).Locke juga mengatakan bahwa ide adalah
“objek langsung dari persepsi” (Sterling Lamperch 1928 dalam Hardono Hadi
1994).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar