Cara untuk
menciptakan suasana sekolah dasar yang kondusif merupakan
tugas dan tanggung jawab dari warga sekolah. Hal itu tentunya dambaan bagi
seluruh warga yang ada di sekolah, terutama bagi para dewan guru. Dengan
suasana sekolah yang kondusif, maka proses kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik. Suasana sekolah yang kondusif merupakan salah satu faktor
pendukung dalam keberhasilan untuk pembudayaan budi pekerti sebagai corak dan
karakter dari pada Bangsa Indonesia sendiri.
Untuk
menciptakan suasana sekolah dasar yang kondusif, maka ada beberapa hal yang
dapat dilakukan, yaitu.
1.
Melatih
siswa dengan menanamkan keimanan kepada Tuhan.
Keimanan sangat mempengaruhi terhadap perilaku seseorang.
Dengan menanamkan dan menumbuhkembangkan keimanan kepada Tuhan sesuai dengan
agama masing-masing, diharapkan setiap siswa dapat membina dirinya menjadi
manusia yang berbudi pekerti luhur. Dari hal tersebut, maka pendidikan budi
pekerti merupakan pendidikan yang sangat utama dan penting untuk senantiasa
ditanamkan pada setiap siswa agar menjadi manusia yang pancasilais sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.
2.
Melatih
siswa dengan menanamkan ketaqwaan terhadap Tuhan.
Ketaqwaan selangkah lebih baik bila dapat ditanamkan pada
siswa sejak dini di lingkungan sekolah dasar. Ketaqwaan merupakan salah satu
dasar penentu dalam kualitas yang dimiliki oleh manusia. Lebih jauh lagi,
ketaqwaan merupakan cerminan dari nilai keimanan yang berupa perilaku yang
tertuang dalam bentuk kewajibannya dalam menjalankan perintah agama dan
menjauhi laranganNya.
3.
Melatih
dengan menanamkan kejujuran kepada siswa.
Dalam berbagai aspek, sikap dan perilaku yang jujur,
tidak curang, berani, dan rela berkorban demi hal yang benar serta mengakui
kesalahannya sendiri merupakan sebuah tindakan yang harus diwujudkan dan
ditanamkan atau ditumbuhkembangkan dalam kehidupan sehari-hari terhadap
hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, dan orang lain.
4.
Keteladanan.
Keteladanan adalah salah satu kunci dalam pembudayaan
perilaku untuk berbudi pekerti yang luhur. Keteladanan merupakan sebuah tingkah
laku yang memberikan contoh melalui perbuatan atau tindakan secara nyata.
Seperti, kepala sekolah dapat memberi keteladanan kepada guru. Sedang guru
dapat memberi keteladanan kepada siswanya. demikian pula kakak kelas kepada
adik kelasnya.
5.
Menciptakan
Suasana Demokratis.
Suasana demokratis merupakan bentuk dalam menghargai
hak-hak orang lain dalam menyampaikan pendapat, saran, berekspresi, dan
berkreasi. Suasana tersebut merupakan upaya dalam menciptakan suasana
lingkungan sekolah yang dapat menunjukkan adanya kebebasan dalam berpendapat
dengan sopan dan santun. Pengaruh suasana demokrasi akan memberi pengaruh pada
pengembangan budi pekerti terutama sikap saling menghargai dan saling
memaafkan.
6.
Kepedulian
dan Bentuk Sosial.
Dengan memiliki sikap kepedulian antar sesama teman di
sekolah, saling menasehati, saling memberitahukan, saling mengingatkan, saling
menyayangi, dan saling melindungi satu sama lain akan menciptakan budaya hidup
rukun. Hal ini merupakan bentuk sikap yang positif untuk ditumbuhkembangkan
sejak dini di lingkungan sekolah.
7.
Keterbukaan.
Cara ini bermaksud untuk memberikan ruang bagi siswa
untuk mengajarkan keterbukaan, terutama yang berkenaan dengan masalah keuangan
dan dalam membuat keputusan. Kebiasaan dalam keterbukaan ini akan menghilangkan
sikap saling curiga, berburuk sangka, dan menghilangkan fitnah. Keterbukaan ini
hendaknya dipraktekkan mulai dari kepala sekolah hingga para siswa.
8.
Kebersamaan.
Kebersamaan dalam hal ini merupakan suasana tata hubungan
antar warga sekolah yang tercermin dari sikap dan perilaku seperti tolong
menolong, tenggang rasa, saling menghormati, dan keterbukaan. Cara ini
bermaksud untuk mempererat hubungan silaturahmi antar warga sekolah mulai dari
kepala sekolah, para guru, para siswa, dan juga para wali murid sehingga dapat
tercipta suasana persaudaraan ke dalam hubungan masyarakat dengan sekolah yang
harmonis.
9.
Keamanan.
Keamanan disini dimaksudkan sebagai pemberi rasa aman dan
tenteram, bebas dari rasa takut. Keamanan merupakan modal penting untuk
menciptakan suasana sekolah yang harmonis dan menyenangkan.
10.
Ketertiban.
ketertiban merupakan suatu kondisi yang mencerminkan
keharmonisan dan keteraturan dalam pergaulan antar warga sekolah. Hal ini
tidaklah tercipta dengan sendirinya tetapi harus diupayakan oleh setiap warga
sekolah.
11.
Kebersihan.
Dengan terciptanya suasana yang bersih, indah, dan rapi,
serta menyegarkan akan memberi kenyamanan dan menyenangkan bagi seluruh warga
di sekolah. Lebih dari itu, kebersihan disini meliputi kebersihan fisik dan
psikis, jasmaniyah, dan batiniyah. Kebersihan batiniyah kiranya perlu pembinaan
seperti sikap jujur, ikhlas, jauh dari sifat iri dan dengki serta dendam. Oleh
karenanya, kebersihan merupakan salah satu cara yang sangat penting untuk
menanamkan kepada siswa tentang kebersihan.
12.
Sopan
Santun.
Sopan santun merupakan sikap dan perilaku yang meliputi
tatacara bertindak, dan bertutur kata sesuai dengan norma-norma agama, adat
istiadat, dan norma-norma lain yang berlaku di masyarakat. Norma-norma tersebut
hendaknya dapat dijadikan acuan untuk menciptakan suasana yang kondusif di
sekolah.
13.
Guru sebagai pendidik dan
pengajar senantiasa dapat menjadi teladan dan contoh yang baik bagi siswanya.
berkata dan bertutur kata yang sopan dan baik di depan siswa-siswanya,
bertindak secara bijak, membimbing tanpa pilih-pilih. Di hadapan siswa, guru
menjadi panutan dan di masyarakat guru juga menjadi sebuah figur yang memiliki
jiwa cendikia yang selalu dinilai positif. Kepercayaan ini harus dipertahankan
dan terus ditingkatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar