1.
Old
school style cornering (lean bike)
Style ini boleh dibilang sebagai style yang banyak dipake
pembalap era 80-90an dimana posisi motor cenderung lebih miring dari badan dan
terlihat si rider mendekap tuh motor dan menekan roda depan motornya untuk
mendapatkan traksi maksimal dari roda depannya,dan posisi pantat juga ngga
terlalu jauh bergeser dari jok. Ban belakang juga menjadi lebih awet karna
meminimalisir gejala sliding.Banyak rider top menggunakan style ini kaya
Michael Doohan,Neil Hodgson, dan jaman sekarang diwakili oleh Toni Elias.
2.
New
school style cornering (lean body)
Style ini mewakili style dari pembalap era sekarang
dimana posisi badan cenderung lebih miring dari posisi motor dan seolah olah
terlihat bahwa si rider menahan motor bertumpu pada lututnya, kelebihan dari
style ini adalah ketika keluar tikungan akan menjadi lebih cepat dan tajam
karena ban belakang akan bergeser (sliding) sedikit sehingga memperkecil sudut
tikungan, tapi kalau si rider ngga pintar buka tutup gas di tikungan yang ada
malah gejala sliding yg berlebih sehingga motor akan sedikit terbawa keluar
tikungan dan akan mudah disalip rider yg dibelakangnya dan ban belakang akan
cepat kehilangan traksinya karena tergerus oleh torsi motor.rider2 top jaman
sekarang hampir semuanya memakai style ini.
3.
Natural/netral
style
Style ini banyak dipakai oleh rider sehari hari dan juga
ketika touring, style ini juga sangat cocok untuk motor bercc kecil yang
notabene ngga perlu turun badan untuk menghandle motor karena bobotnya yang
ringan dan sudut kemudi yang lebar. Style ini dapat dilihat dari posisi rider
sudut kemiringan badannya sama dengan sudut kemiringan motornya juga posisi
kepala juga yang seirama dengan sudut kemiringan motor.Tapi ada juga rider
motoGP yg suka mengaplikasikan style ini seperti Jorge Lorenzo kadang2 dia
pakai style ini di fast corner
4.
Posisi
kaki
Posisi kaki ada baiknya bila kita sedang rebah kekiri
posisi kaki juga jinjit (menekan) di footstep sebelah kiri dan kaki kanan dikaitkan
di footstep sebelah kanan, dan sebaliknya juga jika kita rebah ke kanan posisi
kaki juga jinjit (menekan) di footstep sebelah kanan dan kaki kiri dikaitkan di
footstep sebelah kiri, hal ini dilakukan untuk menekan motor agar lebih rebah
waktu melakukan cornering dan membantu beban bahu agar tidak lekas pegal
menahan bobot motor, juga bermanfaat untuk reflek kita untuk menghadapi
tikungan yang tidak terduga (ada lubang atau jalan bumpy).
5.
Rolling
speed
Rolling speed adalah teknik menggantung gas / RPM pas
lagi cornering. Teknik ini bertujuan agar tenaga motor ngga ngedrop pas di
tengah tikungan sehingga motor dapat meluncur cepat keluar tikungan. Rider yang
memegang 2 tak biasanya lebih gape soal teknik ini karena 2 tak tenaganya mulai
keluar dr RPM tengah ke atas dan untuk yg megang 2 tak teknik ini juga bisa
dilakukan dengan menekan setengah tuas kopling untuk menjaga agar RPM nya ngga
ngedrop lalu pas mau meluncur keluar tikungan lepaskan perlahan lahan tuas
kopling tersebut diiringi dengan bukaan gas yang tepat/seirama. Sedangkan pada
4tak si rider kerap melakukan teknik ini dengan menyentuh sedikit saja tuas rem
sambil tetap menahan RPM di putaran yg optimal, hal ini jg membantu mengarahkan
moncong motor agar tidak terlalu keluar jalur.
6.
Powerband
Setiap rider harus memahami powerband dr engine motornya,
hal ini bertujuan agar motor tetap terjaga performa mesinnya dan mengurangi
gejala overheat akibat pemakaian yang salah kaprah (RPM motor dipaksa untuk
meraung tinggi di tikungan), sehingga motor dapat dengan mulus keluar masuk
tikungan, dan mengurangi resiko roda motor kehilangan traksi maksimalnya yg
bisa mengagetkan/mengganggu konsentrasi.Powerband ini sangat berkaitan erat
dengan teknik rolling speed.
7.
Braking.
Teknik pengereman juga sangat krusial sebelum memasuki
tikungan, pengereman yg efektif adalah 65% depan dan sisanya 35%belakang,
transfer bobot juga sangat berpengaruh ketika melakukan pengereman karena
ketika kita menekan tuas rem depan maka otomatis beban berpindah semua ke depan
yang kalau dilakukan dengan panik maka roda depan kehilangan traksinya, beda
sama kalau kita ngegas beban berpindah semua ke belakang.Kalau mau melakukan
overtaking, teknik late braking sangat mumpuni untuk mendukung aksi tersebut.
Teknik ini biasa dilakukan dalam dunia balap seperti yg sering diperagakan oleh
Valentino Rossi, dia melakukan itu untuk menutupi kekurangan tenaga
motornya,dikala rivalnya udah nutup gas dia masih terus saja ngegas motornya
dan mengerem tepat di depan rivalnya. Karena setau ane Rossi memiliki ukuran
disc brake yg paling besar diantara semua konstestan motoGP yg lainnya untuk
mendukung aksi late braking tersebut.
8.
Rider
view
Disini kita membahas tentang penglihatan rider ketika
menikung, biasakanlah tatapan melihat jauh tikungan di depan dan biarkan motor
meluncur dengan sendirinya dalam artian pandangan kita jangan tertuju terus ke
depan motor atau moncong motor yg kita naiki karena dikhawatirkan kita tidak
sigap dalam menghadapi tikungan tersebut sehingga tidak bisa mengantisipasi
keadaan sesudah keluar tikungan. Teknik ini butuh skill khusus atau bagi yang
sudah terbiasa melakukan cornering.
Semoga
tips & trick tersebut bermanfaat buat semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar