Jumat, 30 Desember 2016

Si Jati yang memiliki Filosofi

   Aku orang jawa jadi filosofinya dari pohon jawa (sunan kali jati/kayu jati ), sudah kita ketahui  bahwa pohon jati merupakan salah satu pohon yang menghasilkan kayu dengan kualitas terbaik dan mahal harganya. Pohon jati banyak di cari untuk dijadikan furniture maupun bagian rumah yang berbahan kayu.
    Filosofi Jati yang pertama adalah : Biji Keras menghasilkan Kayu yang kuat. Biji merupakan awal mula (dasar) tumbuhnya sebuah pohon jati. Makin bagus biji yang kita tanam makan bagus kualitas pohon jati yang akan kita dapatkan. Begitu juga dalam kehdupan, kita harus mempunyai dasar yang kuat terutama tentang agama. Minimal kita harus mempersiapkan hati dan keprcayaan agar tidak goyah, karena zaman sekarang banyak yang mengaku sebagai nabilah, tuhanlah, untuk itu kita harus memperkuat keimanan kita.
   Filosofi Jati ke-II : Pohon jati tumbuh di daerah kering dan tandus, namun mampu menghasilkan kualitas kayu yang luar biasa. Pohon jati mampu beradaptasi dengan buruknya lingkungan tempat tumbuhnya. Filosofi ini mengajarkan bahwa dimanapun kita berada dan apapun buruknya keadaan kita, selalu ada celah dan peluang yang terbuka.
    Sepanjang kita mau berusaha serta beradaptasi dan belajar dari lingkungan sekitar maka kita akan tetap mendaptkan hasil tertentu. Disamping itu, jangan jadikan lingkungan sekitar kita ataupun beratnya permasalahan sebagai alasan untuk kita tidak dapat berkembang, kita harus mampu untuk berdaya dan berusaha secara maksimal dan optimal, seberat apapun masalah yang ada dan seburuk apapun keadaan kita dan lingkungan sekitar kita. Makin keras keadaan ataupun permasalahan yang kita hadapi, kita harus semakin yakin bahwa jika kita mampu melaluinya kita akan menjadi semakin besar
    Filosofi Jati ke III: Secara alami pohon jati memiliki daur yang lama untuk menghasilkan kualitas kayu yang baik.  Oleh karena tidak ada pohon jati cangkokan atau dari hasil stek untuk meperpendek proses pembentukan kayu yang bagus. Filosofi ini mengajarkan bahwa seseorang menjadi tangguh diperlukan proses dan waktu yang lama, bukan "KARBITAN" atau di "KARBITKAN". Tidak ada yang langsung bisa besar dalam menjalankan kehidupan, kita harus bersabar dan tetap belajar dengan proses yang ada, Lamanya proses sendiri juga tergantung dari daya upaya kita dalam menjalani proses tersebut. Jangan pernah menyerah kalaupun prosesnya lama yang penting kita juga harus pintar untuk mengamati dan belajar dari proses tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar