Minggu, 18 Desember 2016

Stop smoking, start vaping

Stop Smoking!

Berhenti merokok adalah impian dari banyak perokok (Termasuk saya)Tentu solusi yang sangat simpel adalah berhenti mampir ke warung untuk membeli dan menikmati sebungkus rokok. Itu benar, tapi coba aja tanyakan kepada para pecandu rokok untuk mematikan rokoknya seketika itu dan meminta mereka untuk tidak pernah menyentuh rokok lagi…hampir mustahil! (pasti beberapa lagi ngebantah dan ngomong "gue bisa kok berenti kapan aja gue mau").
Berhenti merokok adalah usaha yang terbilang sangat sulit untuk dilakukan…saking sulitnya, berbagai fakta secara medis sudah menunjukkan dengan jelas dan terbukti bahwa merokok sangat berbahaya untuk kesehatan, tapi nyatanya masih banyak orang yang tidak mampu lepas dari jeratan bernama rokok tembakau.

Start Vaping!

Vaping merupakan salah satu alternatif untuk para pecandu rokok yang ingin merubah gaya hidup menjadi lebih sehat, tetapi tetap menginginkan sensasi merokok. Kata vaping berasal dari kata vapor yang berarti uap. Vaping merupakan proses merubah liquid menjadi uap atau vapor melalui suatu device yang disebut vape atau APV (tau kan arti nama Vaporide sekarang?). Artikel  bertujuan untuk menyebarkan keyakinan bahwa kegiatan vaping merupakan kegiatan yang jauh lebih positif dan jauh lebih sehat dibanding merokok tembakau. Banyak banget kok solusi yang ditawarkan untuk berhenti merokok. Dan kami juga sudah mencoba solusi lain. Hasilnya? NOL alias GAGAL TOTAL. Baru vaping ini yang bisa benar-benar menghilangkan kebiasaan merokok itu. Sehingga terinspirasi untuk menyebarluaskan. Bedanya lagi dengan solusi-solusi yang lain adalah vaping sangat mengasyikkan. It’s fun! Bahkan sekarang sudah menjadi suatu lifestyle karena vape sendiri bisa menjadi sebuah gadget yang menarik.
Harapan dari pembuatan artikel ini adalah supaya para perokok, yang masih ragu dan bimbang untuk mengganti kebiasaan buruk mereka ke VAPING, mempunyai panduan dan pertimbangan yang jelas dan lengkap tentang vaping itu sendiri beserta manfaatnya.
Rokok itu berbahaya!
Kita yakin kamu pasti sudah hapal dengan tulisan pada bungkus rokok tanpa perlu melihat lagi. "ROKOK DAPAT MENGAKIBATKAN KANKER SERTA GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN". Tapi, kenikmatan merokok membuat kita melupakan masalah yang mungkin akan muncul karena kebiasaan merokok. Bahkan tak jarang sampai melupakan kenyamanan orang-orang yang tidak merokok disekeliling kita. Kita yakin kamu sudah tau lebih detail berbagai macam bahaya dari merokok. Rokok mengandung TAR dan beberapa ribu zat beracun lainnya yang menyebabkan banyak sekali gangguan dalam tubuh, termasuk kanker, diabetes, impotensi, dan lain-lain. Intinya, kita tidak dapat menghilangkan kebiasaan merokok walaupun bahkan kita sudah tau resiko dan bahayanya.
Jadi bagaimana kalau kita bisa menghilangkan sebagian besar efek negatif dari merokok, tapi tetap dengan kenikmatan yang sama? Vaping-lah jawabannya.

Gosipnya adalah…

Mungkin kalian sering mendengar “Rokok Elektrik itu berbahaya!” “Ribuan bahan kimia dengan zat yang tidak jelas itu berbahaya untuk dihirup!” atau “Rokok Elektrik tidak lebih baik dari rokok tembakau!”.
Kontroversi tersebut dilontarkan tanpa berdasarkan fakta dan ada pembuktian secara medis bahwa rokok tembakau lebih aman..nyatanya? Nol besar! Gosip!

Fakta manisnya adalah…

beberapa alasan dibawah ini kenapa kamu lebih baik beralih ke vaping:
·         Vaping tidak menghasilkan asap, tetapi uap
Merokok menghasilkan asap yang merupakan SISA pembakaran, sedangkan vaping memanaskan cairan hingga menjadi uap.
·         Vaping jauh lebih aman dibanding rokok tembakau
Jika dibandingkan dengan rokok tembakau, jelas vaping jauh lebih aman. Kegiatan vaping tidak menghirup 4000an zat berbahaya yang terdapat di rokok tembakau yang banyak diantaranya menyebabkan KANKER.
·         Vaping lebih ramah terhadap isi dompetmu
Hitungan nya simple kok, 1 botol E-Liquid 10ml yang harganya berkisar antara 45-70 ribuan rupiah dan pemakaiannya bisa selama 4 hari lebih murah dibanding seorang perokok berat yang mampu menghabiskan 2 bungkus atau lebih, membakar rokoknya sampai-sampai mengalahkan kereta api uap!
·         Dalam proses Vaping, kadar nikotin bisa diatur
“Sama aja dong dengan rokok tembakau, sama-sama mengandung nikotin!” Tunggu dulu, kadar nikotin dalam rokok tembakau tidak bisa diubah, dan yang parahnya adalah ada beberapa zat-zat lain dalam rokok tembakau yang bercampur dengan nikotin sehingga menimbulkan kecanduan yang lebih hebat. Kadar nikotin yang secara pelan-pelan dapat dikurangi dalam e-juice adalah kunci untuk melepaskan diri dari kecanduan nikotin itu sendiri.
·         Vaping ga bikin baju bolong, celana bolong, meja kebakar, rumah kebakaran gara-gara ketiduran sambil ngerokok
·         Vaping ga bikin bau karena yang dikeluarkan adalah uap dengan berbagai rasa dan wangi.. (mo wangi strawberry, vanilla, cherry, jeruk, bahkan semangka?)
·         Vaping ga bikin meja berantakan karena abu rokok
·         Ga perlu minjem korek (paling minjem power bank)
 Katanya nikotin itu racun lho. Ga takut ?
Nikotin itu racun. Obat batuk pun bisa jadi racun kalau digunakan tidak dalam dosis yang tepat. Ada beberapa tes yang dilakukan dengan nikotin cair yang DITETESKAN ke kulit. Ya jelas saja berbahaya. Obat tidur pun berbahaya kalau digunakan sembarangan. Nikotin pun mempunyai kegunaan sendiri yang apabila digunakan dalam dosis yang tepat, tidak berbahaya bagi tubuh.
Paru-paru basah dong kalo hirup uap terus?
Nah ini dia, salah satu salah kaprah paling umum. Kita kutip sebagian dari artikel tentang paru paru basah, isinya.
Paru-paru adalah sebagai tempat pertukaran O2 dan CO2, maka wajar saja jika paru-paru selalu dalam keadaan basah. Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan paru-paru basah? “Sebenarnya di dunia medis tidak ada istilah paru-paru basah. Kemungkinan yang dimaksud oleh sebagian besar orang adalah effusi pleura,” kata Dr. Faisal Yunus.
Effusi pleura adalah suatu kondisi di mana terjadi penumpukan cairan di rongga pleura –rongga pemisah antara paru-paru dan dinding dada. Dalam jumlah yang normal, cairan ini berfungsi sebagai pelumas saat paru-paru mengembang dan mengempis ketika Anda bernapas. Penumpukan cairan di rongga pleura bisa terjadi karena beberapa hal, misalnya gagal ginjal, gagal jantung, dan kanker.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar